Puisi Sebaris Do'a
Puisi Sebaris Do'a
Pagi yang dingin,sedingi tatapan mentari mengintip kelam wajahku dari balik awan kelabu
aku berjalan gontai,menyusuri tiap tapak langkah
menghitung detik dan menit yang tak pernah letih berputar
ku harap segera beranjak dari mimpi panjang ini
menghentikan ketakutan yang mencekam nurani
namun seberapa kuat aku mencoba,
berkali-kali pula aku terantuk dan jatuh lagi..
saat mendung menawarkan gerimis
bumi berharap langit tak pernah menangis
tiada lagi mampu membendung air-air hujan
yang membanjir dan hanyutkan keramahan alam